TextBook
INOVASI PEMERINTAH DAERAH KOTA TANGERANG DALAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS PADA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG) tesis
Lahan pertanian di kota Tangerang semakin berkurang karena pengurangan area
pertanian aktif atau alih fungsi lahan pertanian. Kota Tangerang sebagai daerah
perkotaan tidak dapat disebut sebagai produsen atau supplier bahan pangan beras
karena keterbatasan lahan, maka fokus pengembangan pertanian di daerah kota
Tangerang dengan istilah pertanian urban farming atau lebih dikenal dengan
sebutan pertanian perkotaan. Objek penelitian ini adalah inovasi program urban
farming dalam memperkuat ketahanan pangan dimasyarakat perkotaan dengan
memanfaatkan pekarangan lahan melalui program bantuan hidroponik 1000
lubang tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi program urban
farming melalui program bantuan hidroponik 1000 lubang tanam yang telah
dilakukan Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan
Kota Tangerang dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga di kota
Tangerang. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi dengan menggunakan teori atribut inovasi dari Rogers (2003) yang
terdiri dari keuntungan relatif (relatif adventage), kesesuaian (compability),
kerumitan (complexity), kemungkinan dicoba (triability), dan dapat diamati
(observability). Hasil penelitian dari inovasi urban farming 1000 lubang tanam
hidroponik menunjukkan bahwa indikator keuntungan relatif yaitu keuntungan
secara langsung dapat menambah nilai ekonomis dan keuntungan tidak langsung
mendapatkan kepuasan batin. Indikator kesesuaian telah disesuaikan dengan
inovasi sebelumnya, telah disesuaikan dengan nilai dan norma yang ada di
masyarakat dan telah disesuaikan kebutuhan akan pangan. Indikator kerumitan
terdapat kerumitan mulai dari aspek objek atau tempat, aspek subyek atau
kelompok sasaran, aspek eksternal atau masyarakat di luar, dan aspek teknis.
Indikator uji coba dilakukan dengan sosialisasi kegiatan, pendampingan sekaligus
uji coba dan penerapannya kepada kelompok sasaran, dan rapat evaluasi kegiatan
inovasi. Indikator kemudahan diamati yaitu mudah diamati oleh kelompok
sasaran, mudah diamati dari segi cara inovasi ini dilaksanakan, dan mudah diamati
dari segi keuntungannya. Kesimpulannya, inovasi ini sudah cukup berhasil,
namun terdapat satu indikator yang belum maksimal yaitu indikator kerumitan.
Saran Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang diupayakan dapat
mengkomunikasikan, melakukan sinergisitas, pendampingan, dan memanfaatkan
media sosial dalam melaksanakan program inovasi urban farming hidroponik
1000 lubang tanam ini.
Tesis-AP-002 | Perpustakaan Pasca (tidak dipinjamkan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain