TextBook
ANALISIS YOUTH CULTURE PADA NOVEL ANTARIKSA KARYA TRESIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (tesis)
Fenomena anak muda yang selalu berkelompok, memiliki nama tertentu dan
mempunyai ketua kelompok merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat dan
lumrah saat ini disebut “geng”. Selain geng ada pula fenomena anak muda lainnya
seperti nongkrong, tawuran, fashion, jajan, intimidasi, memberontak, ngemall, dan
lain sebagainya. Fenomena ini bisa disebut fenomena youth culture (budaya anak
muda). Fenomena ini dapat ditemukan dalam kehidupan nyata ataupun dalam
bentuk karya sastra seperti pada novel Antariksa karya Tresia. Hasil analisis youth
culture pada novel Antariksa dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA.
Fokus penelitian ini adalah analisis youth culture dan fenomena youth culture
pada novel Antariksa dan kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis youth culture dan mendeskripsikan fenomena youth culture pada
novel Antariksa dengan kehidupan nyata di masa sekarang yang ada dalam
masyarakat. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik analisis
dokumen, yaitu studi pustaka dan teknik simak catat. Dengan teknik analisis data
menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Data dan sumber data pada
penelitian ini berupa data kualitatif yang diambil dari novel berupa uraian cerita,
ungkapan, pernyataan, kata-kata tertulis, dan perilaku yang digambarkan dalam
teks dan sumber datanya yaitu novel Antariksa. Pemeriksaan keabsahan data
dilakukan melalui diskusi dengan sumber yang relevan yaitu penyidik ahli.
Hasil penelitian dan pembahasan mengenai adanya youth culture terdapat 107
data dengan rincian 22 data tentang klasifikasi kultural orang ke dalam kategorikategori sosial (kaum muda); 5 data tentang pembatasan kelas, ras, dan gender; 58
data tentang budaya seperti ruang, gaya, selera, media, dan makna; 5 data tentang
peran konsumsi dalam masyarakat-masyarakat konsumer kapitalis; dan 19 data
tentang perlawanan. Sedangkan mengenai adanya fenomena youth culture pada
novel Antariksa dengan fenomena saat ini terdapat 17 data dengan rincian 5 data
tentang klasifikasi kultural orang ke dalam kategori-kategori sosial (kaum muda);
1 data tentang pembatasan kelas, ras, dan gender; 7 data tentang budaya seperti
ruang, gaya, selera, media, dan makna; 2 data peran konsumsi dalam masyarakatmasyarakat konsumer kapitalis; dan 2 data tentang perlawanan. Serta implikasinya
terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA pada KD 4.9 membahas tentang
merancang novel.
Simpulan penelitian ini berupa adanya kutipan pada Novel Antariksa mengenai
analisis youth culture terdapat 107 data dan adanya fenomena youth culture dalam
novel Antariksa karya Tresia dengan fenomena saat ini (kehidupan nyata) terdapat
17 data. Serta implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
terdapat pada KD 4.9 membahas tentang merancang novel. Adapun saran dan
rekomendasi, saran: untuk nama tokoh pada novel dibuat sederhana dan mudah
untuk diingat; dan rekomendasi: lebih mengoptimalkan ide cerita salah satu
caranya penulis menuliskan identitas diri dengan lengkap seperti tahun lahir
sehingga diketahui ide cerita atau inspirasi tentang novel tersebut.
Tesis-PBI-013 | Perpustakaan Pasca (tidak dipinjamkan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain